Selasa, 14 Maret 2017

TANDA TANDA KEBESARAN ALLAH

Tanda tanda kebesaran Allah dalam Al Qur'anul Karim.

"Dan apakah mereka tidak memperhatuikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik ?"
"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman."
Al Quran surat Asy-syuara' : 7-8


"Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah ?"
"Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)."
"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis ?"
"Dan disana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang) ?"
"Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur),"
"Kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari kiamat) dengan pasti,"
"Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,"
"Agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan jalan yang luas."
Al-Qur'an surat Nuh ( 71) : 13 - 20

AYAT-AYAT KEBESARAN ALLAH SWT.


                                                AYAT-AYAT KEBESARAN ALLAH SWT.
Marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah, seraya merenungi ciptaan-ciptaan-Nya, mentadaburi ayat-ayat-Nya. Dengan demikian, kita bisa memahami keagungan dan kekuasaan-Nya.
Tanda-tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla , yang Ia ciptakan di langit dan di bumi dan di antara keduanya, semua itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tetapi mengandung tujuan. Yaitu untuk kemashlahatan makhluk-makhluk-Nya, sebagai sarana beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , sekaligus membuktikan tentang keesaan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. [Ali ‘Imran/3:190-191].
Yang dimaksud dengan merenungi ayat-ayat Allah, ialah melihatnya, merenungi manfaat-manfaatnya, sehingga menghasilkan sebuah keyakinan yang mendalam bahwa hanya Allah Azza wa Jalla saja dzat satu-satunya yang menciptakan semua itu. Dia-lah satu-satunya ilah yang berhak untuk disembah. Dia-lah satu-satunya ilah yang berhak ditakuti, ditaati, dan hanya Dia yang kita jadikan sebagai petunjuk, sebagai bukti keagungan dan kekuasaan-Nya. Dia tidak menciptakan semua itu dengan sia-sia.
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir; maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka. [Shâd/38:27].
Ayat-ayat Allah Azza wa Jalla itu ada dua macam:
Pertama : Yaitu ayat-ayat Allah Azza wa Jalla yang bisa kita lihat. Yaitu ayat-ayat Allah Azza wa Jalla yang berupa semua ciptaan-Nya, baik di langit maupun yang di bumi, dengan segala makhluk yang ada di antara keduanya. Jumlahnya sangat banyak, dan kita tidak mengetahui jumlahnya.
Semua itu menjadi bukti yang menunjukkan bahwa hanya Dia-lah satu-satunya Rabb. Semua itu menunjukkan kekuasaan dan keagungan-Nya.
Suatu ketika ada seorang Arab badui ditanya: “Bagaimana engkau bisa mengenal Tuhanmu?”
Dia pun menjawab: “Telapak kaki, menujukkan adanya orang yang berjalan. Kotoran, menunjukkan adanya unta. Bukankah alam raya ini menunjukkan ada penciptanya yang Maha Perkasa lagi Maha Agung?”
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy; Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Rabb semesta alam. [al-A’râf/7:54].
Kedua : Ayat-ayat Allah Azza wa Jalla yang berupa tulisan. Yaitu kalam dan wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ; yakni Al-Qur`aan yang ada di hadapan kita. Yang kita diperintahkan untuk mentadaburi dan merenungkan kandungan maknanya, menjalankan semua perintah yang ada di dalamnya, serta menjahui semua larangannya. Kelak, ia akan menjadi alasan Allah untuk mengadzab manusia, bila manusia menyia-nyiakannya. Atau sebaliknya, ia akan menjadi alasan manusia untuk mendapatkan balasan kenikmatan, bila manusia mau berpegang teguh dan mengamalkan dalam kehidupannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
Dan Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah (kenikmatan bagimu) atau bisa menjadi malapetaka bagimu
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Sesungguhnya Al-Qur`an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih. [al-Isrâ`/17:9-10].
Allah meminta kita untuk merenungi, memikirkan dan mencermati ayat-ayat Allah Azza wa Jalla. Dengan merenungi ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala , maka akan menumbuhkan rasa keagungan terhadap Allah Azza wa Jalla dalam hati kita, kecintaan yang mendalam kepada-Nya, mengokohkan keimanan kepada-Nya, memantapkan keyakinan tentang keesaan-Nya. Sebaliknya, jika kita meninggalkan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala , maka hati akan menjadi keras, mata menjadi buta, sehingga seakan tidak ada bedanya dengan binatang ternak yang hidup di muka bumi lalu mati menjadi tanah.
Pernahkan kita melihat alat yang kecil lagi rumit yang dibuat oleh manusia pada zaman sekarang, seperti hp, laptop, dan lainnya? Seberapa besar kekaguman manusia terhadap alat-alat tersebut? Seberapa besar penghargaan manusia dengan penemuan itu? Padahal, itu hanya sebagian kecil dari ciptaan-ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala , karena penemuan itu bukan murni hasil karya manusia, tetapi masih termasuk ciptaan Allah Azza wa Jalla . Yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala mengilhamkan dan memberi ilmu kepada manusia, sehingga ia mampu menciptakan alat-alat itu.
Jika demikian, bagaimana mungkin manusia bisa terkagum-kagum dengan hasil karyanya, kemudian ia lupa dengan tanda-tanda kekusaan Allah Azza wa Jalla yang digelar di alam raya ini, bahkan tanda-tanda kebesaran-Nya di dalam diri manusia itu sendiri?
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu tidak memperhatikan? [adz-Dzâriyât/51:20-21].
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan; dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan? [al-Ghasyiyah/88:17-20].
Bumi, tempat tinggal kita ini, kita berjalan di atasnya, yang membawa dan mengangkat kita; langit yang menaungi kita, binatang ternak yang kita naiki, kita minum susunya, kita makan dagingnya, dan manfaat-manfaat lainnya, mengapa kita tidak mau mencermati dan merenunginya? Mengapa kita tidak mau menggunakan akal kita untuk memahami bahwa semua makhluk itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tidak diciptakan begitu saja lalu di biarkan? Semua itu diciptakan untuk maksud yang sangat mulia.
Kewajiban kita ialah untuk mencermati dan merenungi makhluk-makhluk Allah, memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Kewajiban setiap muslim ialah menjadikan apa yang dilihat di sekitarnya, bahkan apa yang ada di dalam dirinya itu memiliki nilai di depan matanya, yaitu untuk menunjukkan betapa besar keagungan dan kekuasaan penciptannya, menunjukkan betapa indah ciptaan-Nya, betapa banyak hikmah dari ciptaan-Nya. Allah Azza wa Jalla mengatur semua itu. Allahu Akbar! Allahu Akbar.
Marilah kita tetap dalam keadaan bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla . Karena sesungguhnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat-Nya, tidak mau merenungi dan mentadaburinya.
Allah berfirman :
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?[Yûsuf/12 : 105-107]
Mereka tak ubahnya seperti binatang ternak. Disebutkan dalam firman Allah
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).[al-Furqân/25 : 44]

HADITS KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH

KEBESARAN DAN KEKUASAAN
ALLAH SWT


A.    HADIS TENTANG KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH

Hadis 1

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي (رواه المسلم)

1.     Arti mufradat

Mengalahkan=
تغلب
Ketika menciptakan=
لما خلق
Rahmad-Ku=
غضبي
 Makhluk=
الخلق
2.     Artinya :
 Dari Abu Hurairah ra. “Bahwa Nabi Saw bersabda: Ketika Allah SWTmenyelesaikan ciptaan, dia memutuskan dalam ketetapannya atas diri-Nya sehingga keputusan itu ada disisi-Nya: Sesungguhnya rahmatKu akan mengatasi/mengalahkan amarah-Ku “( HR Imam Muslim)


Hadis 2

عَنْ أَبِي هُرَيْرَ  رضى  الله  عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قال  اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
سَبَقَتْ رَحْمَتِي غَضَبِي )رواه البخاري(


1.     Arti mufradat
Mendahului =
سبقت

2.     Artinya :Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah  saw telah bersabda tentang sesuatu yang telah diriwayatkan dari Tuhannya (Allah SWT): ” Rahmadku mendahului kemarahanKu”. (HR. Bukhari)

3.     Kandungan hadis 1 dan 2





Kekuasaan dan kebesaran Allah SWT yang terkandung pada hadis ini adalah bahwa rahmat Allah SWT lebih dahulu dari pada kemarahan-Nya, artinya bahwa Allah SWT mempunyai sifat rahmad dan penyayang-Nya lebih banyak dari pada sifat marah-Nya kepada makhlukNya terutama manusia, maka ketika Allah SWT melihat hambanya manusia melakukan perbuatan yang secara tegas dilarang oleh Allah SWT, maka konsekuensinya manusia tersebut menerima balasan yang setimbal atas perbuatannya tersebut dari Allah SWT, namun karena sifat rahmad dan penyayang Allah lebih dahulu dari sifat marahnya Allah SWT tidak mengazab orang tersebut ketika juga, namun Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyadari kesalahan yang mereka lakukan serta bertaubat dan minta ampun kepada-Nya, bahkan kesempatan itu diberikan Allah SWT bagi orang yang berdosa untuk bertaubat sampai nafas berada ditenggorokan atau ajal telah datang memanggilnya.
       Dalam riwayat yang lain juga dijelaskan bahwa jika manusia berniat berbuat suatu kebaikan malaikat telah menuliskan satu  pahalanya, dan apabila ia kerjakan sesuatu yang baik itu, maka malaikat menuliskan dua pahala baginya, namun jika seseorang berniat melakukan perbuatan dosa, malaikat belum mencatatnya sebagai perbuatan dosa, tapi malaikat  mencatatnya sebagai suatu perbuatan dosa disaat ia mengerjakan perbuatan dosa tersebut.
      Maka berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa salah satu kebesaran Allah SWT adalah bahwa Ia telah menetapkan bahwa rahmad-Nya lebih besar dari sifat marahNya.
4.     Perilaku orang  yang  mengamalkan  hadis  tentang  kebesaran dan kekuasaan Allah
Manusia yang mengamalkan hadis selalu berprilaku menjalankan apa yang diperintahkan Allah. Sehingga apapun yang dikerjakanNya dalam hidup ini selalu berdasarkan perintah dan laranganNya. 


Hadis 3
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاقال قال رسول الله صلى الله وعليه وسلم كان الله ولم يكن شيئ غيره وكان عرشه على الماء وكتب في الذكر كل شيئ (رواه البخارى)
1.     Arti mufradat
Menuliskan=
كتب
Air =
الماء


 Kitab=
الذكر

2.     Artinya : Dari Imran bin husain semoga Allah meridhai keduanyaRasulullah Saw bersabda : Allah ada dan tidak sesuatupun selainNya dan tidak ada sesuatupun sebelumnya di atas air, kemudian dia menciptakan langit dan bumi dan ditetapkannya segala sesuatu dalam kitabnya( HR Bukhari )
3.     Kandungan hadis

        Allah SWT merupakan Tuhan yang qadim  yang  tidak ada awalnya, ketika itu tidak ada makhluk lain yang ada hanya Dia sendirinya sedangkan Arasy Allah SWT berada di atas air dan disaat itu juga, Allah SWT juga telah menetapkan dalam kitabnya tentang tiap-tiap sesuatu yang akan diciptakanNya, artinya kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang ditunjukkan oleh hadis ini adalah bahwa Allah SWT mempuyai plaining atau perencanaan yang matang dan rapi mulai dari proses terciptanya alam, manusia dan makhluk lainnya sampai datangnya hari kiamat.
Pada hadis diatas juga ditegaskan bahwa Allah benar-benar ada dan tidak ada sesuatupun yang mendahului-Nya. Dalam hal ini Rasulullah menekankan penanaman keyakinan umat Islam bahwa apapun yang ada di alam ini, tak ada yang mendahului keberadaan Allah. Selanjutnya Rasulullah menjelaskan bahwa sebelum Allah menciptakan langit dan bumi serta segala makhluk lainnya. Allah menciptakan air dan menguasainya. Pada akhir hadis ditegaskan bahwa Allah pula menetapkan segala macam ketentuan hukum yang berlaku bagi makhluk-Nya.
4.     Perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
Manuasia yang mengamalkan hadis di atas selalu yakin dan percaya akan kekuasaan Allah, dimana saja   yang  menurut akal manusia tidak dapat diterima, karena Allah berbeda dengan makhluk.

Hadis 4

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمُصَدَّقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ فِي أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا (رواه أحمد)
1.      Arti mufradat
 Berjumlah =
يجمع
Yang benar  =
الصادق
Segumpal darah =
علقة
Perut =
بطن
Ditiupkan =
ينفخ
Segumpal daging =
مضغة
Kebahagiaan =
سعيد
Kesengsaraan =
شقى
Didahului =
يسبق
Beberapa hasta =
ذراع


Diakhiri =
يُخْتَمُ

2.     Artinya : Dari Abdullah bin Masud ra ia berkata : telah menceritakan kepada kami rasulullah Saw seorang yang selalu benar dan dibenarkan, sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi khalaqah, kemudian menjadi mudghah, kemudian diutuslah malaikat kemudian ditiupkan roh kepadanya dan diperintahkannya  kepada mereka menuliskan  empat  hal  rezkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia sungguh seorang  kalian benar-benar telah beramal dengan penghuni surga sampai antara ia dan surga itu hanya satu hasta, kemudian disampaikan  kepada kitab (takdirnya), maka beramal dengan amalan  penghuni  neraka maka ia akan masuk neraka, sungguh seorang kalian benar-benar  telah beramal dengan amal penghuni neraka sampai antara dia dan penghuni neraka satu hasta, kemudian disampaikan kepadanya kitab (takdirnya) maka ia beramal dengan amal penghuni surga maka ia akan masuk surga itu. (HR. Bukhari Muslim)

3.     Kandungan hadis

Dalam hadis di atas dapat dipahami   dengan kebesaran dan kekuasaanNya , Dia telah menciptakan manusia dengan proses yang sangat menakjubkan, dimana akal manusia tidak dapat mencernanya.Setiap manusia itu diciptakan dengan bentuk yang berbeda-beda dan Allah telah menetapkan reski, ajal, amal, celaka atau bahagia.

Dalam hadis di atas ada kata-kata        علق     yang berarti menempel artinya zygot yang sudah menempel di dinding rahim ibu.
Mudghah, embrio, berasal dari kata         ضغم           yang berarti mengunyah.
Jadi mudghah berarti zygote yang telah tumbuh sebesar daging yang dikunyah ketika makan (tentu menurut ukuran orang arab). Dalam embriology disebut embrio.
a.      Proses kejadian manusia di dalam rahim mulai dari nutfah (zygote), alaqah, mudghah masing-masing dalam masa 40 hari, sampai ditiupkannya roh atau nyawa oleh malaikat.
b.     Bersamaan dengan peniupan roh itu, malaikat juga diminta menuliskan empat hal bagi orang tersebut, yaitu : rezekinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagiannya.
c.      Seseorang yang dalam hidupnya selalu berbuat baik, tetapi ketika hanya satu hasta lagi menjelang akhir hayatnya, ia berbuat jahat, maka ia masuk neraka. Sebaliknya orang yang sehari-hari berbuat jahat tetapi ketika sehasta lagi menjelang akhir hayatnya ia tobat dan menjadi orang baik, maka orang itu masuk surga.
      Dapat disimpulkan bahwa dari proses penciptaan manusia sampai Allah menetapkan tentang hal-hal yang akan terjadi pada manusia, merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
4.     Perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
Manusia yang mengamalkan hadis di atas dalam hidupnya selalu yakin dan percaya bahwa Allah punya kuasa atas segala sesuatu. Dimana dalam hidupnya harus percaya kepada Qada dan qadar Allah, sehingga dalam hidupnya tidak menjadi orang yang sombong dan angkuh.
     





Hadis 5

عن ابن عمر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى االله وعليه وسلم : تفكروا فى خلق الله ولا تفكروا فى الله فتهلكوا(روه البخاري)

1.     Arti mufradat
Binasalah kamu=
تهلكوا
Pikirkanlah =
تفكروا

2.     Artinya : 
“Dari Ibnu Umar semoga Allah meridhainya ia berkata : telah bersabda Rasulullah saw “Pikirkanlah olehmu  tentang ciptaan Allah SWT dan jangan kamu pikirkan tentang  zat Allah, maka binasalah kamu (HR. Imam Bukhari)
3.     Kandungan hadis
Sebagaimana telah dijelaskan pada hadis sebelumnya bahwa bukti kebesaran dan kekuasaan Allah itu sangat banyak, namun tampa dilihat dan pikirkan bukti itu tidak dapat diketahui manusia, oleh sebab itu hadis ini menegaskan agar manusia terutama umat Islam untuk memikirkan ciptaan Allah bukan memikirkan zat Allah, karena manusia tidak mampu memikirkannya
Memikirkan ciptaan Allah SWT dapat diartikan melihat, mempeljari, menganalisa, mengolah untuk kepentingan kehidupan manusia dan dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ciptaan Allah tersebut, dengan cara demikian akan dapat menambah keimanan dan keyakinan seorang makhluk terhadap khaliknya
4.     Perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
Orang yang mengamalkan hadis di atas adalah manusia yang selalu berprilaku baik terhadap semua makhluk Allah, bukan memikirkan zat  Allah . Tetapi memikirkan ciptaan Allah, sehingga imannya semakin bertambah dan dekat dengan jalan yan diridhai oleh  Allah.


Hadis 6
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم قال الله عز وجل : الكبرياء ردائي والعظمة أزاري فمن نازعني واحدا منهما قذفته فى النار (رواه أبو داود)
1.     Arti mufradat
Pakaian-Ku =
ردائي
Sombong  =
الكبرياء
Menyaingi =
نازع
Sarung-Ku =
أزاري


Lempar =
قذف


2.     Artinya :
Dari Abi Hurairah semoga Allah SWT meridhainya, Ia berkata : telah bersabda Rasulullah saw : Allah SWT berfirman : Sombong adalah pakaian-Ku, keagungan adalah sarung-Ku, siapapun yang menyaingi-Ku salah satu dari keduanya pasti Ku lempar ia ke neraka ( HR. Imam Abu Daud)

3.     Kandungan hadis
Setelah terlihat dan nyata bahwa yang besar dan berkuasa itu hanya Allah SWT, maka dalam hadis ini dinyatakan lebih tegas bahwa tidak satu makhlukpun yang besar dan berkuasa seperti kebesaran dan kekuasan Allah SWT, yang ada hanya Allah yang berkuasa sedangkan manusia tidak pantas mengatakan bahwa ia berkuasa apalagi menandingi kebesaran dan kekuasaan  Allah SWT, karena memang manusia tidak ada yang dapat dia lakukan dan dimiliki melainkan jika diizinkan oleh Allah SWT, dan jika Allah menginginkan mengambilnya nikmat yang Dia berikan kepada makhluknya, tidak satu orangpun yang dapat melarangnya, karena Allahlah yang lebih besar dan bberkuasa
4.     Perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
Manusia yang mengamalkan hadis di atas akan selalu  berprilaku taat dan patuh pada perintah Allah, karena dia selalu sadar akan keberadaan Allah. Dimanapun dia berada akan selalu ingat, bahwa Allah melihat dan mengetahui apa yang dikerjakannya.
Hadis 7
عن أبي سعيد الخليل بن أحمد القاضي قال رسول الله صلى الله وعليه وسلم  : من سره أن يكون أعز الناس فليتق الله ومن سره أن يكون أقوى الناس فليتوكل على الله ومن سره أن يكون أغنى الناس فليكن بما فى يد الله أوثق منه بما في يده

1.     Arti mufradat
Paling mulia =
أعز
Menyukai =
سر
Lebih percaya
أوثق
 Lebih kuat =
أقوى
2.     Artinya :
Bersabda Rasulullah saw “ Siapa  yang menyukai menjadi manusia yang paling mulia, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT, siapa yang menyukai menjadi orang yang paling kuat, hendaklah ia bertawal  kepada Allah SWT, Siapa yang menyukai menjadi orang yang terkaya, maka hendaklah sesuatu yang menjadi kekuasaan Allah lebih ia percaya dari pada sesuatu yang ada ditangannya (HR. Imam Turmizi)

3.     Kandungan hadis
Dalam hadis ini ada tiga makna yang terkandung :
a.      Orang yang menginginkan  menjadi manusia yang paling mulia, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah SWT, karena tampa bertaqwa tidak mungkin kita mendapatkan derajat mulia di sisi Allah SWT
b.     Orang yang menginkan menjadi orang yang terkuat, maka hendaklah ia bertawakal kepada Allah, maksudnya setelah seseorang melakukan ikhtiyar dan berusaha dengan sekuat kemampuan yang dimiliki dan diiringi dengan doa, baru ikhtiyar dilakukan, dengan penuh penyerahan kepada Allah SWT apapun hasil usaha tersebut, tidak terlepas dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT
c.      Jika menginginkan menjadi orang terkaya disisi Allah SWT, maka hendaklah ia mempercayai apa-apa yang ada dibawah kekuasaan allah SWT, lebih percaya terhadap sesuatu yang ada di tangan kita

4.     Perilaku orang yang mengamalkan hadis
Orang yang berprilaku seperti hadis di atas dalam hidupnya akan selalu taqwa dimana saja berada, tawakkal terhadap kehendak Allah dan yakin akan kebesaran dan kekuasaan Allah

Kebesaran amazing


Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUNHasil gambar untuk kekuasaan allah di laut









Disimak ya... di bawah ini termasuk kebesaran ALLAH SWT.Semoga bermanfaat ya.....

DI LANGIT
Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta



Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta










DI LAUT



Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta

Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta




Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta









Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUNHasil gambar untuk kekuasaan allah di lautHasil gambar untuk kekuasaan allah di laut


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut

Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut

Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD
Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut



Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut

Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut

Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN

Hasil gambar untuk kekuasaan allah di laut


DI GUNUNG



Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung

Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung
Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung

Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung
Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung


Hasil gambar untuk kekuasaan allah di gunung

Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta


PADA TUMBUHAN

Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN

Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN


Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN

Hasil gambar untuk kekuasaan allah swt di alam semesta

Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD
Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD

Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD

Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD

Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN

Hasil gambar untuk kekuasaan allah PADA DAUN
Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD

Hasil gambar untuk POHON YANG BERSUJUD